TRENGGALEK, 3detik.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi bencana longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Rabu (21/5/2025) malam.
Wanita akrab disapa Khofifah itu pengin memastikan penanganan darurat berjalan dengan baik dan memitigasi antisipasi bencana jangka panjang.
Dalam keterangannya, Khofifah menyebut kontur tanah di kawasan longsor tergolong ekstrem dan membentang cukup luas.
Oleh karena itu, diperlukan kajian teknis lebih lanjut guna mengidentifikasi potensi longsor susulan dan lokasi-lokasi rawan lainnya.
“Dalam waktu dekat kami akan menurunkan tim ahli dari Universitas Brawijaya untuk melakukan penelitian lapangan. Tim ini akan memetakan titik-titik yang berisiko dan membantu proses mitigasi,” ujar Khofifah.
Pemprov Jatim juga akan memanfaatkan teknologi dari kampus tersebut untuk mempercepat proses mitigasi, mengingat masih banyak rumah warga yang berdiri di zona rawan.
Teknologi ini diharapkan bisa memberikan informasi akurat mengenai struktur tanah serta potensi gerakan lereng yang berbahaya.
Terkait relokasi warga, Khofifah menekankan pentingnya dialog dengan masyarakat terdampak dan warga di sekitar lokasi yang akan dijadikan tempat relokasi.
Pemerintah provinsi, kata dia, tidak hanya akan memfasilitasi proses relokasi tetapi juga siap membantu pembangunan kembali rumah warga yang terdampak.
“Sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat sangat penting agar proses relokasi berjalan lancar dan diterima dengan baik,” tambahnya.
Sementara itu, proses pencarian enam warga yang masih dinyatakan hilang akibat longsor terus dilakukan.
Tim SAR gabungan telah mengidentifikasi tiga titik yang diduga menjadi lokasi para korban tertimbun material longsor. Proses pencarian dilakukan secara hati-hati mengingat kondisi medan yang cukup sulit dan berisiko tinggi.
Khofifah menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan bencana ini dan berharap seluruh korban segera ditemukan.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen memberikan dukungan penuh hingga proses evakuasi dan pemulihan selesai.***