Kepala Sekolah dan Komite SMP 1 Kertosono Setujui Penjualan Seragam Yang Dinilai Mahal

Kepala sekolah SMP 1 Kertosono Murtadji dan sekertaris komite sekolah Abdul Basith
Kepala sekolah SMP 1 Kertosono Murtadji dan sekertaris komite sekolah Abdul Basith

NGANJUK, 3detik.com – Harga seragam SMP, terutama yang walaupun tidak ada dipaksakan pembeliannya oleh sekolah, seringkali dianggap mahal oleh wali murid. Beberapa sekolah mematok harga seragam yang tinggi, bahkan mencapai jutaan rupiah. Hal ini menimbulkan protes dan keluhan dari orang tua, terutama mereka yang berpenghasilan terbatas.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait harga seragam SMP yang dinilai mahal:

Biaya Tinggi:di SMP 1 Kertosono sekolah mematok harga seragam yang sangat tinggi, Rp1543.000 untuk ukuran standar cewek dan Rp1.734.000 untuk ukuran jumbo,sedangkan untuk cowok Rp 1450 dan cowok Rp.1450.

Bacaan Lainnya

Tokoh masyarakat yang juga mantan Komite sekolah SMP 1 Kertosono mengatakan “meskipun tidak ada Paksaan dalam Pembelian seragam
Sekolah seringkali seakan mewajibkan wali murid untuk membeli seragam di sekolah karena adanya seragam khas sekolh masing masing sehingga tidak ada pilihan untuk membeli seragam di luar sekolah.”ungkapnya

Keluhan wali murid merasa keberatan dengan harga seragam yang mahal, terutama jika ditambah dengan biaya menjahit dan atribut lain.

Beberapa wali murid juga mengeluhkan bahwa tidak ada tanda terima atau kwitansi setelah membayar seragam.

Ombudsman, dalam hal ini, melarang sekolah atau pendidik untuk menjual seragam atau bahan seragam, karena hal ini bisa menjadi sumber pungutan liar,.

Ada beberapa sekolah yang memberikan pilihan kepada wali murid untuk membeli seragam di luar sekolah.
Kesimpulan:
Harga seragam SMP yang mahal dan pemaksaan pembelian oleh sekolah menjadi masalah yang sering dikeluhkan oleh wali murid. Pihak sekolah seharusnya mempertimbangkan keberatan wali murid dan memberikan pilihan yang lebih fleksibel. Ombudsman juga menekankan larangan bagi sekolah untuk menjual seragam, sehingga wali murid dapat membeli seragam dengan harga yang lebih terjangkau di tempat lain.

Komite sekolah lewat sekertaris komite SMP 1 Kertosono Abdul Basith menyampaikan kalau edaran Bupati tidak ada ketegasan alias sumir .

Salah seorang yang juga mantan Komite sekolah menyayangkan tidak ada ketegasan dari Bupati dapat berdampak sehingga memberikan ruang kepala sekolah untuk mematok harga seragam yang di nilai cukup tinggi.

Kepala sekolah SMP 1 Kertosono Murtadji menjelaskan ” kami tidak mewajibkan atau memaksa untuk beli seragam di sekolah,kami hanya menyediakan lewat koperasi sekolah,mau beli Monggo tidak juga Monggo”ucapnya.

 

Penulis :Setyawan dhanny

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *