TRENGGALEK, 3detik.com – Musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat kecamatan, Warga Desa Depok, Kecamatan Panggul protes program prioritas dalam cuma kebagian pembangunan sejauh 500 meter.
Padahal jalan penghubung antar desa itu adalah akses vital masyarakat, yang digunakan sehari-hari untuk mobilitas dan akses utama ke lembaga pendidikan.
Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Depok, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Bahrul menjelaskan, program pembangunan itu memprioritaskan perbaikan jalan Desa Atas Angin, meliputi Desa Besuki, Karangtengah, Depok, Tangkil, hingga Terbis.
“Program prioritas, itu tiap ada musrenbang kecamatan, itu selalu ranking satu,” ungkapnya.
Sedangkan prioritas pembangunan jalan kabupaten di Desa Atas Angin itu diperkirakan sudah sejak 2010.
“Seingat saya, itu sejak Kepala Desa mulai Pak Sumarwan, Pak Slamet Pak Nuryakin sampai Pak Bayu, sudah empat kali ganti kepala desa,” ungkapnya, Kamis (13/2/2025) siang.
Meski sudah menjadi program prioritas hingga ranking satu dalam musrenbang tingkat kecamatan, ternyata pembangunan jalan kabupaten dikabarkan cuma dapat sejauh 500 meter.
Kabar pembangunan jalan cuma dapat 500 meter itu datang didapat dari konsultan yang kebetulan sedang mengukur jalan penghubung Desa Depok-Tangkil.
“Rasa ketidakpuasan muncul, warga menuntut, karena ini hanya dapat 500 meter,” ujarnya.
Padahal kondisi jalan kabupaten yang tidak mulus, menurut Bahrul, sejauh 10 kilometer (Km) atau lebih.
“Kalau cuma 500 meter, itu cuma berapa persennya,” tegasnya.
Sementara itu, aksi protes dari warga rencananya akan berlanjut dengan aksi damai ke Kantor DPRD Trenggalek.
“Kalau tidak ada respons, kami berencana melakukan aksi damai, hearing dengan anggota DPRD,” ujarnya.
Disisi lain, Kepala Desa Depok, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, Bayu Indra Nurdiansah membenarkan bahwa warga protes karena cuma dapat 500 meter.
“Tadi sewaktu ada konsultan meninjau jalan yang akan dibangun, mereka protes karena cuma dapat pembangunan sejauh 500 meter,” ungkapnya.***