Bupati Arifin Launching Satgas DAYA “Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan” di Daerahnya

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meluncurkan Satgas DAYA (Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan)
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meluncurkan Satgas DAYA (Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan)

TRENGGALEK, 3detik.com – Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meluncurkan Satgas DAYA (Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan) di daerahnya. Pertama Satgas DAYA ini diluncurkan di Kecamatan Watulimo untuk memulai bertugas melakukan penambalan jalan, sungai dan jaringan secara swadaya.

Kepala daerah muda itu merasa perlu menghidupkan lagi peran serta masyarakat dalam menjaga kualitas infrastruktur yang dimiliki di tengah keterbatasan yang ada. Harapannya dengan aksi-aksi seperti ini nantinya selain dapat menjaga fungsi dan kualitas infrastruktur jalan, sungai dan jaringan, juga dapat menekan bahaya akibat kerusakan jalan.

Bacaan Lainnya

Aksi penambalan jalan, irigasi dan jaringan ini akan menggunakan anggaran yang bersumber dari donasi yang digalang oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek, bekerjasama dengan BAZNAS Trenggalek.

Pertama diluncurkan di Kecamatan Watulimo, karena Satgas Daya ini sendiri terinspirasi dari sebuah komunitas G6MAN (Gerakan Penambalan Jalan) yang ada di Kecamatan ini. Sekelompok masyarakat yang beranggotakan dari berbagai kelompok masyarakat seperti pemuda di Watulimo melakukan aksi penambalan jalan secara swadaya sejak tahu 2020 lalu. Mereka melakukan ini karena bertujuan menjaga keselamatan pengguna jalan.

Dari sini Pemerintah Kabupaten Trenggalek menginisiasi Satga Daya dengan harapan bisa melakukan hal yang sama. Rencananya satgas ini akan diperluas dan nantinya kegotong royongan ini tidak hanya menggunakan anggaran donasi saja, namun bisa menggunakan pos APBD untuk aktivitas yang bersifat emergency.

Dalam peluncuran tersebut, Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin mengatakan “kepada teman-teman Komunitas G6MAN (Gerakan Penambalan Jalan) yang sudah hadir terima kasih. Pagi hari ini kita mengawali, mengumumkan bahwa Trenggalek memiliki pasukan yang ini sukarela karena kekuatan Kabupaten Trenggalek ini adalah gotong royong. Namanya Satgas DAYA (Satuan Tugas Swadaya Penambalan Jalan, Sungai dan Jaringan),” ucapnya Jum’at (4/7/2025).

Satgas ini dibentuk, sambungnya menambahkan “inspirasinya dari teman-teman G6MAN dari Watulimo. Saya tahu di tempat-tempat lain juga ada yang seperti ini, artinya ada warga masyarakat yang tidak menunggu terjadinya satu perubahan tapi masyarakat itulah yang menjadi aktor-aktor perubahan,” imbuhnya.

Ini harapannya untuk bisa mempercepat, karena kalau kita menunggu karena gak punya uang, gak ada anggaran, mau sampai kapanpun tidak punya uang, tidak punya anggaran. Kemudian harus diperencanakan seperti ini, seperti itu dan yang menggarap harus dilelang, begini begitu, yang jatuh kadung banyak duluan.

Sumber dananya dari donasi masyarakat, kita bekerjasama dengan BAZNAS. Saya umumkan masyarakat bisa bersedekah yang nanti diniatkan untuk bersedekah. Menyingkirkan paku dari jalan saja pahalanya bukan main, apalagi ini memperbaiki jalan.

Semoga jalannya semakin baik, semakin halus. Semoga yang jalan aman dan ini menjadi bagian dari jariah yang kita tanam. Kemudian saya senang, teman-teman tidak ada yang tanya ini ada gajinya atau tidak. Karena di saat-saat darurat seperti ini, kegotong royongan seperti ini yang perlu diutamakan. Yang penting ada bahan bakunya atau pendukungnya.

Jadi ini non APBD dan nanti kita perluas. Kedepan Satgas Daya ini nanti yang Emergency-Emergency bisa dibiayai dana Emergency dari APBD dan segala macam. Sedangkan yang akan kita gunakan adalah hasil dari donasi sedekah seluruh masyarakat Kabupaten Trenggalek. Totalnya terkumpul sekitar Rp. 1,4 miliar lebih. “Apresiasi untuk seluruh masyarakat Trenggalek yang saling membantu infrastruktur yang lebih baik,” tutup Mas Ipin.

Sementara itu Hardi, penasehat G6MAN menerangkan G6MAN atau yang dibaca geneman ini merupakan sebuah gerakan swadaya yang merupakan kesamaan dari Gerakan Nembel Jalan. Menurutnya gerakan ini terdiri dari berbagai komunitas yang menjadi satu satuan komunitas di Kecamatan Watulimo.

“G6MAN ini di inisiasi oleh teman-teman yang niatnya untuk membantu dan kolaborasi dengan pemerintah dalam rangka pengabdian kepada masyarakat. Segmennya teutama di penambalan infrastruktur jalan,” ucap Hardi.

Harapannya, lanjut Sekcam Watulimo itu “ada kolaborasi antara komunitas, masyarakat dan juga pemerintah dalam rangka membantu proses perbaikan infrastruktur yang perlu penanganan cepat dan tepat. Kita berharap komunitas ini bisa hadir ditengah-tengah masyarakat,” tukas Hardi dalam kegiatan ini.

Pagi itu Satga Daya bersama dengan Pemerintah dan juga masyarakat di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo melakukan aksi penambalan jalan. Kegiatan ini dilakukan secara swadaya bersama-sama,” ungkapnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *