TRENGGALEk, 3detik.com – Menjelang lebaran ketupat, sejumlah pedagang di Pasar Basah Trenggalek ketiban rezeki, Minggu (6/4/2025) pagi.
Omzet penjualan ketupat bisa menembus setengah juta per hari.
Salah satu pedagang ketupat, Paito mengaku berdagang ketupat sejak 2014. Dia jualan tiap menjelang momen lebaran ketupat.
“Mulai lebaran ke-5 sampai ke-7, hari ini terakhir jualan,” ungkap salah satu warga Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek.
Selama dua hari jualan ketupat, Paito mengatakan minat beli masyarakat masih tinggi, seperti lebaran di tahun-tahun sebelumnya.
Misal saja di hari pertama jualan (hari ke-5), dia memroduksi 300 biji ketupat dan laris manis.
Lain itu, saudarinya juga memroduksi 800 biji ketupat dan produksi itu habis hanya dalam sehari.
Dari sisi harga, Paito menerangkan, ketupat dijual tiap 10 bandel. Satu bandel dibanderol Rp 8 dan 10 ribu, harga itu dibedakan berdasarkan ukurannya.
“Sehari habis,” ungkapnya.
Di sisi lain, minat beli ketupat tersebar di berbagai wilayah, tidak cuma dari Kabupaten Trenggalek.
“Ada dari Blitar, Kediri, tapi paling banyak konsumen dari Kabupaten Trenggalek,” ucapnya.
Biarpun minat beli ketupat tinggi, Paito mengaku terkendala dengan bahan dasar ketupat, janur.
Di momen-momen hari besar, janur sulit diperoleh karena kalangan pedagang ketupat banyak yang memburunya.
“Sulit, ini janur dari dongko, tapi kalau adik dari Desa Ngares. Kalau produksi tidak dibatasi alias sampai semampunya,” jelasnya.
Sementara itu, konsumen ketupat, Wiji mengaku memasak ketupat sudah menjadi tradisi rutin di keluarganya. Sehingga dia selalu membeli ketupat saat menjelang lebaran ketupat.
Dari sisi harga, Wiji menyebut harga jual ketupat Rp 8 dan 10 ribu tidak terlalu memberatkan bagi konsumen, mengingat momen ini hanya sekali dalam setahun.
“Tidak begitu mahal, masih wajar,” ungkapnya.***