Menjelajahi Varietas Durian Unggulan dari Watulimo, Trenggalek

Durian ini nggak kalah istimewa. Varietas ini punya kulit kuning kecokelatan dengan duri yang tidak terlalu rapat
Durian ini nggak kalah istimewa. Varietas ini punya kulit kuning kecokelatan dengan duri yang tidak terlalu rapat

TRENGGALEK, 3detik.com – Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, dikenal sebagai surga bagi pecinta durian.

Daerah ini bukan cuma terkenal karena keindahan alamnya, tapi juga sebagai sentra durian terbesar di Jawa Timur.

Bacaan Lainnya

Dengan luas lahan sekitar 650 hektar dan lebih dari 99 ribu pohon durian, Watulimo menghasilkan buah durian yang banyak digemari masyarakat.

Ada tiga varietas durian unggulan yang sudah tersertifikasi nasional dari daerah ini, yaitu durian Ripto, Kunirjiman, dan Rindu. Yuk, kita kenalan sama ketiganya!

Pertama, ada Durian Ripto, yang jadi kebanggaan Watulimo, terutama dari Desa Dukuh.

Durian ini dinamai dari petani legendaris, Suripto. Pohon induknya atau dikenal F1-nya konon sudah berusia lebih dari 100 tahun.

Ripto punya daging tebal, tekstur lembut, dan rasa manis legit tanpa sedikit pun rasa pahit.

Ukurannya jumbo, bisa sampai 3 kilogram, dengan kulit kuning yang jadi penanda kematangan.

Kelebihan lainnya, durian Ripto tahan lama hingga tiga hari setelah dipetik, bahkan pernah jadi hidangan Presiden Jokowi saat berkunjung ke Trenggalek

Kedua, ada Durian Kunirjiman. Durian ini nggak kalah istimewa. Varietas ini punya kulit kuning kecokelatan dengan duri yang tidak terlalu rapat. Beratnya rata-rata 2,5 kilogram dengan daging buah yang manis dan sedikit creamy.

Yang bikin Kunirjiman spesial adalah ketahanannya; buah ini bisa tetap segar sampai lima hari setelah matang.

Cocok banget buat kamu yang suka menikmati durian tanpa buru-buru

Ketiga, Durian Rindu yang namanya diambil dari singkatan Ridin dan Dukuh.

Durian ini punya ciri khas duri rapat dan kulit tipis, jadi gampang dibuka. Ukurannya sedang, dengan diameter 17-20 cm, dan rasanya manis dengan aroma yang nggak terlalu menyengat.

Rindu juga tahan lama, bisa sampai lima hari, meski rasa terbaiknya dinikmati dalam dua hari pertama.

Varietas ini jadi favorit karena cocok untuk yang kurang suka aroma durian yang kuat.

Ketiga varietas ini tumbuh subur di Watulimo berkat tanah yang kaya nutrisi dan iklim yang mendukung.

Nggak heran kalau musim panen, terutama di bulan Maret, Watulimo ramai dikunjungi pemburu durian.

Bahkan, ada Desa Wisata Duren Sari di Desa Sawahan yang menawarkan pengalaman petik durian langsung dari pohonnya.

Jadi, kalau kamu penyuka durian, Watulimo adalah destinasi yang wajib masuk daftar kunjunganmu. Siap coba yang mana dulu? ***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *