SURABAYA, 3detik.com – Dinas Pendidikan (Dindik) Jawa Timur memastikan agar sekolah di bawah naungan dinasnya tidak melakukan penahanan ijazah. Pihaknya pun mengintruksikan tidak ada SMA/SMK Negeri di Jatim yang menahan ijazah siswa siswi.
Menurutnya ijazah menjadi bagian penting bagi murid untuk melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi, atau untuk melamar pekerjaan.
“Ibu Gubernur Jatim Khofifah sudah mewanti-wanti kepada semua Kepala Sekolah SMA/SMK Negeri di Jatim jangan main-main untuk mencoba menahan ijazah siswa-siswi yang lulus,” ujar Kadindik Jatim, Aries Agung Paewai dalam keterangannya dikutip, Sabtu (19/4/2025).
Aries menegaskan, bahwa dirinya tidak ingin lagi menerima informasi ada penahanan ijazah oleh sekolah. Hal ini sudah bukan zamannya untuk melakukan penahanan ijazah.
“Ijazah menjadi hak murid setelah menyelesaikan proses pembelajaran. Sekolah tidak boleh menahan hak yang menjadi milik murid,” katanya.
Pada akhir April ini, lanjut Aries, tidak ada lagi ijazah murid yang masih tertahan di sekolah.
Untuk memaksimalkan upaya itu, dirinya juga meminta satuan pendidikan jemput bola dengan mengantarkan ijazah kepada murid secara langsung.
Aries kembali memastikan tidak ada pungutan biaya tambahan yang dikeluarkan oleh murid saat mengambil ijazah di sekolah, maupun saat diantarkan ke rumah murid.
“Kami mminta sekolah melakukan pembagian ijazah secara masif dan tidak boleh memungut biaya apapun,” pesannya mewanti-wanti.
Dengan instruksi ini, kata Aries, tidak ada sekolah di Jatim yang menahan atau membiarkan ijazah siswanya masih berada di sekolah, sedangkan murid yang bersangkutan sudah lulus.
“Tidak boleh lagi sekolah menahan ijazah, karena ada sangkut pautan biaya administrasi yang belum dituntaskan,” tandasnya. [tim]