TULUNGAGUNG, 3detik.com – Puluhan guru honorer yang tergabung dalam Forum Perjuangan Guru Honorer (FPH) Kabupaten Tulungagung protes dengan status PPPK paruh waktu.
Protes itu mereka utarakan saat hearing di ruang kerja Komisi A DPRD Kabupaten Tulungagung, Kamis (16/1/2025) siang.
Ketua FPH Kabupaten Tulungagung, Candra Dian Rahma menjelaskan bahwa PPPK paruh waktu akan berdampak pada besaran gaji, dan gaji itu tentu tak sebesar ketika full time.
“Terkait usulan kita untuk diangkat menjadi full waktu, kalau paruh waktu, gaji kita hanya dapat dari sekolahan saja,” ungkapnya, usai hearing dengan legislatif dan eksekutif.
Mewakili seluruh anggota FPH, Candra mendesak agar legislatif dan eksekutif dapat merealisasikan apa yang menjadi tuntutan guru honorer.
Apalagi, honor guru selama ini hanya mendapat Rp 100-350 ribu. Menurut Candra, honor itu jauh di bawah standar pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Tak ayal, guru honorer belum mendapatkan kesejahteraan sampai kini.
“Kalau masih Rp 300 ribu, nggak akan bisa, dan kita akan terus menuntut. Atau pun ketika kita paruh waktu, ada gaji tambahan Rp 1 juta, agar kesejahteraan kita bertambah,” ungkapnya.
Di sisi lain, menurut Candra, hearing dengan legislatif dan eksekutif itu belum mendapatkan titik terang, karena mereka (legislatif/eksekutif, Red) perlu pertimbangan dari Bupati/Wakil Bupati Tulungagung terpilih.
Sedangkan pertimbangan itu masih menunggu Bupati/Wakil Bupati Tulungagung dilantik.
“Masih ditampung dan akan dibicarakan dengan Bupati terpilih nanti,” ujarnya.
Kendati hearing belum memuaskan puluhan anggota FPH, mereka berharap pemerintah dapat merealisasikan apa yang menjadi harapan guru honorer.
“Kami berharap kepada pemerintah Tulungagung, walaupun kita paruh waktu, gajinya bisa ditambah,” ucapnya.***