Duet Bisnis: PT JET Perseroda dan CV Sallimna KSO Pertashop Pertama di Trenggalek

PT JET (Perseroda) dan CV Sallimna saling berkomitmen membangun Pertamina Shop (Pertashop) di Desa Dompyong
PT JET (Perseroda) dan CV Sallimna saling berkomitmen membangun Pertamina Shop (Pertashop) di Desa Dompyong

TRENGGALEK, 3detik.com – Keseriusan PT Jwalita Energi Trenggalek (JET) Perseroda untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Trenggalek patut diacungi jempol.

Di tengah himpitan minimnya penyertaan modal dari pemerintah kabupaten, PT JET menemukan model bisnis yang saling menguntungkan dengan investor, yaitu melalui model kerjasama operasional (KSO).

Bacaan Lainnya

Di Kabupaten Trenggalek, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berhasil menelurkan model bisnis KSO baru PT JET.

Dalam hal ini, PT JET (Perseroda) dan CV Sallimna saling berkomitmen membangun Pertamina Shop (Pertashop) di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Rabu (25/6/2025).

Direktur PT JET (Perseroda) Kabupaten Trenggalek Mardianto Harahap mengaku sengaja memilih lokasi Pertashop di Desa Dompyong.

Alasannya tak lain untuk memudahkan masyarakat Bendungan membeli bahan bakar minyak (BBM).

“Masyarakat Bendungan ini paling banyak konsumen Pertamax di SPBU kami. Jadi masyarakat tak perlu jauh-jauh ke kota untuk beli Pertamax,” ujarnya, usai menjamu para tamu undangan saat peresmian Pertashop.

Lebih lanjut, PT JET (Perseroda) baru pertama kali menjajaki bisnis KSO. Menurut Mardianto, bisnis model kemitraan ini intinya saling membutuhkan, utamanya berbagi beban operasional, pembangunan, keuntungan, hingga kerugian.

“Nah, kita tahu BUMD pun punya keterbatasan modal, kalau kita mau bangun Pertashop tidak cukup uangnya. Sehingga kita perlu bermitra melalui KSO. CV Sallimna juga sama, modalnya terbatas, maka dia juga membutuhkan mitra,” terangnya.

Di sisi lain, Mardianto memproyeksikan pendapatan Pertashop di Desa Dompyong bisa mencapai Rp 15 juta per bulan.

“Ini hitungan ketika kondisi sepi, kami berhitung Pertashop ini keutungan bersihnya kurang lebih Rp 15 juta. Pendapatan kita per bulan dan per tahunnya itu udah berapa,” ungkapnya.

Estimasi modal dari PT JET (Perseroda) dan CV Sallimna untuk membangun Pertashop di Desa Dompyong sekitar Rp 750 juta. Dengan nilai modal itu, sharing pendapatan kedua belah pihak sebesar 50 persen.

“Ini akan menjadi sumber pendapatan PT JET untuk PAD, sedangkan ini salah satu investasi yang akan dinikmati di tahun-tahun berikutnya,” ucapnya.

Direktur PT JET Mardianto berencana memperluas jangkauan Pertashop model KSO di Trenggalek. Selama lima tahun ke depan, pihak manajemen menargetkan dua titik Pertashop.

“Dua Pertashop dalam 5 tahun pertama, titik selanjutnya ini masih kita survei,” kata Mardianto, optimis.

Sementara itu, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Trenggalek Mulya Handaka mengapresiasi langkah PT JET (Perseroda) mengembangkan sektor bisnis KSO Pertashop.

Dari sisi pemerintah, Mulya mengatakan, kolaborasi KSO PT JET (Perseroda) dan CV Sallimna merupakan salah satu cara pemerintah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Selanjutnya, adanya Pertashop di Desa Dompyong ini diharapkan perekonomian masyarakat meningkat, sebab kini masyarakat tak perlu jauh-jauh beli BBM ke perkotaan.

“Adanya Pertashop diharapkan transportasi, distribusi barang, lebih cepat dan efisien, sehingga perekonomian masyarakat lebih meningkat,” ungkap Mulya, mewakili Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.

Mulya mengaku, alternatif bisnis KSO yang digagas PT JET ini merupakan langkah efektif dan efisien.

Misal, pemerintah sering menemukan kendala proses dan waktu cukup panjang untuk menjalin kerjasama, seperti proses lelang pengadaan barang atau jasa.

Namun BUMD dapat menyederhanakan dan memangkas proses administrasi yang selama ini menjadi kendala di pemerintahan.

“Pada prinsipnya itu akan kami kembangkan, mulai dari PT JET maupun ke bidang-bidang lain,” ujarnya.

Lain itu, Sri Winarti, salah satu pelanggan BBM Pertamax mengaku terbantu dengan adanya Pertashop di Desa Dompyong, jadi lebih menghemat waktu.

“Kita enak, dekat gitu, sambil jalan mampir beli BBM,” kata Sri, konsumen BBM Pertamax yang memiliki rumah sekitar 3,5 kilometer dari Pertashop di Desa Dompyong.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *