Komisi lV DPRD Trenggalek, Bedah Kamar Lansia Hingga Job Fair Untuk Anggaran 2026

Komisi lV DPRD Trenggalek, Bedah Kamar Lansia Hingga Job Fair Untuk Anggaran 2026

Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026
Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026

TRENGGALEk, 3detik.com – Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek menggelar rapat kerja bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mitra dalam rangka pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) APBD Tahun Anggaran 2026, Senin (11/8/2025).

Berbagai program prioritas disorot Komisi IV, mulai dari isu kesejahteraan lansia, kondisi fasilitas umum, hingga penanganan pengangguran usia muda.

Ketua Komisi IV DPRD Trenggalek, Sukarudin, menegaskan bahwa salah satu fokus utama adalah program bedah kamar untuk lansia yang dinilai sangat penting bagi kehidupan warga lanjut usia yang kurang mampu.

“Kalau tua, kita ingin hidup enak dan layak. Tapi masih banyak lansia yang tinggal di kamar tidak layak. Karena itu kami dorong program bedah kamar lansia agar mereka lebih nyaman, dekat dengan kamar mandi, dan mudah untuk beribadah,” jelas Sukarudin.

Menurutnya, program ini sejalan dengan nilai-nilai budaya lokal seperti falsafah ‘mikul duwur mendem njero’, yakni menghormati dan memuliakan orang tua.

Selain itu, Komisi IV juga menyoroti kondisi Taman Makam Pahlawan (TMP) di Trenggalek yang dianggap memprihatinkan.

Mengingat lokasinya berada di pintu gerbang kota, revitalisasi TMP menjadi prioritas agar memberikan kesan yang baik serta sebagai bentuk penghargaan kepada para pahlawan.

Di sektor kebencanaan, Komisi IV menyoroti banyaknya permintaan dari desa terkait permintaan bronjong untuk penanggulangan bencana.

Namun hingga kini belum tersedia anggaran khusus, sehingga hal ini akan didorong masuk dalam pembahasan APBD 2026.

Tak kalah penting, Komisi IV juga menekankan perlunya dukungan terhadap Job Fair yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja. Langkah ini dinilai strategis untuk membantu menekan angka pengangguran, terutama di kalangan generasi muda.

“Job fair harus difasilitasi agar tenaga kerja muda bisa bertemu langsung dengan perusahaan yang membutuhkan. Ini bagian dari solusi mengurangi pengangguran,” tegasnya.

Dalam sektor budaya, Komisi IV juga menyoroti pentingnya melestarikan warisan lokal seperti tradisi Tiban. Selain sebagai sarana pembentukan karakter dan sportivitas pemuda, Tiban juga memiliki nilai-nilai spiritual dan mitos lokal yang kuat, seperti diyakini bisa menurunkan hujan.

“Tiban adalah bagian dari identitas budaya kita. Ini perlu terus dilestarikan, dan harus kita siapkan anggarannya di tahun 2026, meski harus disisirkan dari pos anggaran lain,” tambahnya.

Terakhir, isu di bidang kearsipan turut menjadi pembahasan. Pasalnya banyak desa yang mengalami kerusakan arsip penting, termasuk Leter C, dokumen penting terkait tanah.

Komisi IV mendorong kerja sama antara Dinas Kearsipan dan pemerintah desa untuk menyelamatkan dokumen bersejarah tersebut.

“Kita mesti peduli dan kita perlu kerjasama dinas kearsipan dan desa dalam rangka menyelamatkan leter C,” pungkasnya.***

Bagikan:

WhatsApp
Facebook

Berita Lainnya:

Berita Daerah

Trenggalek

Tulungagung

Blitar

I

Media Network

I

Berita Terbaru

PASANG IKLAN DI SINI_20250916_201222_0000