SURABAYA, 3detik.com – Bagaimana mungkin jika ban bus kondisi aus tetapi tetap dioperasikan. Tentu tidak memiliki daya cengkeram dan kontrol kendaraan. Ketika unsur kelalaian pengecekan ban bus tidak prioritaskan, maka dapat mengalami risiko kecelakaan maupun membahayakan bagi penumpang.
Dalam publikasi sebelumnya, ratusan lebih angkutan umum armada bus mengantarkan pemudik melalui “Program Mudik Bareng Gratis 2025” pada Sabtu pagi (29/3/2025) lalu yang dilepas Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa tepatnya di Frontage Road Jalan Ahmad Yani, atau depan Kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim.
Salah satu armada bus itu diketahui terdapat ban ganda sebelah kiri tampak halus dan sedikit retak terkelupas. Tingkat safety atau keamanan tersebut patut diduga lengah pengawasan dan lepas kontrol.
Menurut pengamatan sumber informasi terpercaya menilai bahwa terkait kondisi ban bus botak alias halus, sama halnya dapat pengaruh bertaruh nyawa.
“Sama saja bertaruh nyawa,” sebut sumber mewanti-wanti tidak ingin identitasnya dipublikasikan.
Dia kembali menyampaikan setiap kendaraan bus kapasitas mengangkut penumpang prosedurnya dilakukan ada pengujian berkala. Sehingga akan mengetahui kendaraan bus layak dan tidaknya saat berlangsungnya uji berkala.
“Kalau seperti itu ban bus halus serta terdapat retak sisi samping, kelihatan tidak pernah masuk uji berkala,” ujar sumber.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Jalan Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jatim Ainur Rofiq mengonfirmasi, pihaknya meminta untuk armada bus mana saja yang keadaan ban bus terlihat halus dan retak terkelupas.
“Nomer kendaraan dan perusahaan otobus (PO)nya,” ujar Rofiq menanyakan saat menghubungi melalui pesan singkat WhatsApp pribadinya.
Dia kembali menyampaikan, kendaraan bus sebelum beroperasi mengantarkan pemudik pada program Mudik Bareng Gratis itu, terlebih dahulu melakukan pemeriksaan untuk memastikan kendaraan layak jalan atau Ramcek.
“Karena semua bus di ramchek mas,” dalih Kabid Rofiq. [tim]