NASIONAL, 3detik. com – Di tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka, pucuk pimpinan pemerintahan Indonesia itu mulai menggulirkan program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Program MBG mulanya salah satu dari janji politik pasangan Prabowo-Gibran saat pemilihan umum (Pemilu) 2024-2029.
Kini, program itu mulai diujicobakan pada tataran pemerintah daerah (pemda).
Sehubungan itu, pelaksana teknis dari program MBG tak lain adalah Badan Gizi Nasional (BGN).
Badan ini dibentuk melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024.
Di dalam Perpres Nomor 83 Tahun 2024, BGN memiliki tugas-tugas sebagai berikut.
Pertama, koordinasi, perumusan, dan penetapan kebijakan teknis di bidang sistem dan tata kelola, penyediaan dan penyaluran, promosi dan kerjasama, serta pemantauan dan pengawasan pemenuhan gizi nasional.
Kedua, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang sistem dan tata kelola, penyediaan dan penyaluran, promosi dan kerjasama, serta pemenuhan dan pengawasan pemenuhan gizi nasional.
Ketiga, koordinasi dan pelaksanaan tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Badan Gizi Nasional.
Keempat, pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Badan Gizi Nasional.
Kelima, pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif, kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Badan Gizi Nasional.
Keenam, pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Badan Gizi Nasional.
Ketujuh, pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh presiden.
Melalui tujuh tugas yang diemban oleh BGN, pelaksana teknis dari program MBG itu menyasar sektor-sektor berikut.
“BGN juga menargetkan wilayah terpencil, terdepan, dan terluar (3T),” dikutip dari laman resmi bgn.go.id pada Jumat (31/1/2025).
Dalam menuju sasaran itu, BGN perlu keterlibatan dari berbagai pemangku kepentingan, meliputi pemda, koperasi, hingga pihak swasta.
Selain itu, program MBG memiliki tujuan untuk meningkatkan status gizi peserta didik, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita, sesuai standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.**
