TRENGGALEK, 3detik.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek menyerap Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) secara besar-besaran.
Komitmen pemkab ini sejalan dengan cita-cita pemerintah pusat untuk meniadakan lagi pegawai yang masih berstatus status honorer di Indonesia.
Di balik itu, serapan PPPK di Kabupaten Trenggalek ternyata berpengaruh signifikan terhadap belanja operasi daerah.
Seperti yang dikatakan Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi, pihaknya menyebut alokasi belanja untuk PPPK pada tahun anggaran 2026 mencapai Rp43 miliar.
“Jadi anggaran untuk PPPK Trenggalek tahun depan itu sekitar Rp43 miliar,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyadari adanya isu bahwa gelombang serapan PPPK dapat membebani anggaran.
Meski begitu, pihaknya optimis PPPK di Trenggalek dapat meningkatkan kinerja pemerintah di sektor publik.
“Bila melihat di semua medsos rasanya di semua sektor, harapan masyarakat terhadap pemerintah sangatlah besar. Tapi dibalik itu kesejahteraan anda masih belum maksimal,” ucap pria akrab disapa Mas Ipin tersebut.
Mas Ipin yakin bahwa PPPK di Trenggalek mampu melaksanakan pesan penting darinya, meliputi:
1. Janganlah cita-citanya menjadi pegawai tapi orientasikan membantu pemerintah dalam memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
2. Pengangkatan PPPK besar-besaran dianggap menjadi beban anggaran. Tunjukkan kinerja terbaik agar tidak dianggap menjadi beban anggaran.
3. Keberadaan APBD bertujuan untuk pembangunan ekonomi masyarakat. Sebisanya keberadaan PPPK bisa mendukung pembangunan perekonomian masyarakat.
Kendati poin kedua tergolong majas sinisme (sindiran halus), apabila PPPK mampu melaksanakan tiga poin penting tersebut, Mas Ipin menilai, keputusan Bupati Trenggalek dan Sekda Trenggalek untuk mengangkat seluruh honorer menjadi PPPK adalah keputusan yang tepat.
Pesan selanjutnya kepala daerah muda itu kepada PPPK di Trenggalek, gaji mereka bersumber dari APBD dan keberadaan APBD ditujukan untuk pembangunan perekonomian masyarakat.
Untuk tidak dianggap menjadi beban, Mas Ipin juga mengajak keberadaan PPPK bisa berdampak pada perekonomian lokal.
Diharapkan olehnya dari sebagian rejeki yang didapatnya bisa dipartisipasikan untuk zakat, infaq dan sodakhoh di BAZNAS Trenggalek yang nantinya akan dikembalikan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.
Diharapkan olehnya dari sebagian rejeki yang didapatnya bisa dipartisipasikan untuk zakat, infaq dan sedekah di BAZNAS Trenggalek yang nantinya akan dikembalikan untuk membantu masyarakat yang tidak mampu.
Kemudian kalau berwisata hendaknya bisa berwisata di daerahnya sendiri, guna mendukung perekonomian lokal, tandasnya.***
