Scroll untuk baca artikel
Surabaya

SMSI Jatim Tanamkan Literasi Media, Ratusan Pelajar MTs Nyai H. Ashfiyah Ikuti Pelatihan Jurnalistik

×

SMSI Jatim Tanamkan Literasi Media, Ratusan Pelajar MTs Nyai H. Ashfiyah Ikuti Pelatihan Jurnalistik

Share this article
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Timur menggelar pelatihan jurnalistik bagi ratusan siswa-siswi MTs Nyai H. Ashfiyah
Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Timur menggelar pelatihan jurnalistik bagi ratusan siswa-siswi MTs Nyai H. Ashfiyah

SURABAYA, 3detik.com – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Jawa Timur menggelar pelatihan jurnalistik bagi ratusan siswa-siswi MTs Nyai H. Ashfiyah, Rabu (17/12/2025). Kegiatan yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Kelurahan Lontar, Surabaya, ini menjadi bagian dari upaya menumbuhkan budaya literasi serta meningkatkan daya kritis generasi muda di era digital.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta diperkenalkan pada proses kerja media massa secara komprehensif, mulai dari pencarian dan penulisan berita, tahap penyuntingan (editing), hingga proses publikasi ke masyarakat. Siswa juga mendapat gambaran tentang beragam profesi di dunia jurnalistik beserta keterampilan dasar yang harus dikuasai.

Kepala Sekolah MTs Nyai H. Ashfiyah, Mujiono, menyampaikan bahwa pengenalan jurnalistik sejak dini penting untuk membuka wawasan dan memberikan gambaran masa depan kepada para siswa.

“Anak-anak kami kenalkan berbagai macam profesi, termasuk dunia jurnalistik, beserta keterampilan yang harus dikuasai agar mereka memiliki gambaran dan cita-cita ke depan,” ujar Mujiono dalam sambutannya.

Ia menambahkan, kemampuan literasi yang baik akan membantu siswa memiliki wawasan yang luas serta pola pikir yang kritis dalam menyikapi arus informasi yang begitu cepat berkembang saat ini.

Sementara itu, Sekretaris SMSI Jawa Timur, Tarmuji Talmacsi, dalam paparannya menjelaskan secara detail alur produksi sebuah berita hingga akhirnya dapat dibaca atau disaksikan masyarakat melalui media massa.

“Selama ini masyarakat belum sepenuhnya mengetahui bagaimana sebuah berita diproduksi hingga dipublikasikan. Sebagai generasi penerus, pelajar perlu memahami proses tersebut agar tidak mudah terpengaruh informasi yang belum tentu benar,” jelas Tarmuji.

Menurutnya, pengenalan jurnalistik sejak usia sekolah diharapkan mampu membekali pelajar dengan kemampuan memilah informasi, membedakan berita faktual dengan hoaks, serta membangun sikap kritis dalam menggunakan media digital.

Pelatihan berlangsung secara interaktif dan disambut antusias oleh para peserta. Berbagai pertanyaan kritis diajukan siswa untuk memahami lebih dalam dunia jurnalistik, sekaligus menunjukkan tingginya minat generasi muda terhadap literasi media dan profesi kewartawanan.***