SURABAYA, 3detik.com – Program makan bergizi gratis yang di usung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, pihak Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Surabaya juga tengah siap menjalankan di Kota Pahlawan.
Kesiapan itu dilakukannya ke sejumlah semua SD dan SMP negeri maupun swasta. Rencana program makan bergizi gratis tersebut rencana di mulai serentak pada 2025 mendatang.
Sejumlah kesiapan itu salah satunya, adalah berdasarkan hasil pengamatan uji coba makan bergizi gratis di lima SD selama periode bulan Juli hingga November 2024.
“Tahun depan berjalan sudah siap. Kita sudah uji coba dan sudah memiliki role model di lingkungan sekolah,” kata Kadindik Kota Surabaya Yusuf Masruh, diterima 3detik.com, Jum’at (29/11/2024).
Usulan produksi makan bergizi gratis dapat bekerjasama dengan UMKM yang berdekatan dengan lingkungan sekolah. Itu dilakukan guna mendekatkan jarak pendistribusian makanan.
Dengan demikian, Dindik akan berkolaborasi dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya terkait produksi program makan bergizi gratis. Terkait menu yang disediakan, lanjut Yusuf Masruh, akan bersinergi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
Nantinya, menu harus mengandung 4 sehat 5 sempurna sesuai dengan uji coba yang dilakukan di lima sekolah dasar di Surabaya. Antara lain, berisikan nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan susu.
Kemudian, masih kata Yusuf Masruh, terkait kebersihan lingkungan sekolah, akan melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya.
“Kesiapan lainnya, para pelajar ada yang bertanggung jawab mendistribusikannya kepada teman sekelas setelah diantar, ada yang bertanggung jawab pada kebersihan untuk cuci tangan, maupun membuang sampah sehabis makan. Serta mengingatkan untuk berdoa sebelum makan,” jelas dia. Lanjut kata dia, pembiasaan perilaku positif akan berdampak pada karakter pelajar di Surabaya.
Dia mencontohkan, bahwa kebiasaan menjaga lingkungan dapat dimulai dengan membersihkan sisa atau bungkus makanan dan langsung dibuang ke sampah.
“Sehingga tidak berceceran, jadi mereka latihan manajemen di kelas maupun di lingkungan sekolah. Ini sebagai upaya edukasi kepada para siswa,” kata Yusuf Masruh.
Selanjutnya, Dindik tengah menunggu arahan resmi dari Kementerian Pendidikan dan Menengah Republik Indonesia (Dikdasmen RI), mengenai kepastian menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dindik pun menghitung perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk menjalankan program tersebut. Setelah dihitung, anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 1,1 triliun dengan harga satu produksi makanan senilai Rp 15 ribu per hari.
“Jumlah siswa SD/Mi mencapai 250 ribu, lalu SMP/Mts 105 ribu. Untuk sekolah non muslim, saya sudah bertemu dan mereka memiliki model catering di kantin karena full day. Tapi kami masih menunggu arahan kementerian,” jelas Yusuf.
Sambil nunggu arahan resmi Dikdasmen RI, Dispendik Surabaya memiliki sejumlah role model yang telah dipersiapkan untuk menjalankan program Makan Bergizi Gratis. Ia juga berharap sinergitas antara Pemkot Surabaya dengan PT. Gojek Tokopedia (GOTO) saat uji coba program Makan Bergizi Gratis, dapat kembali berjalan. (nvn)