TRENGGALEK, 3detik.com – Ketua Ikatan Pencak Silat Nadlatul Ulama (IPSNU) Pagar Nusa mengecam keras tindakan anarkisme hingga merusak Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jumat (24/1/2025).
“Organisasi mengecam keras tindakan seperti itu dilakukan oleh siapapun, baik itu anggota atau bukan, karena ini melanggar hukum. Kita sangat meyayangkan dan sangat prihatin,” tegas Ketua IPSNU Pagar Nusa Kabupaten Trenggalek, Amin Tohari.
Amin menyebut kegiatan pengumpulan massa di Polsek Watulimo Trenggalek hingga berujung anarkis, tidak ada berkaitan dengan kegiatan organisasi.
Di hari itu, organisasi IPSNU Pagar Nusa Kabupaten Trenggalek tidak memberikan instruksi kegiatan pengumpulan massa dari berbagai tempat di Kecamatan Watulimo.
Apalagi dari pantauan Amin, massa yang berkumpul di malam itu, Senin (20/1/2025), lebih banyak dari luar Trenggalek.
“Terus terang kami dari organisasi, awalnya memang tidak tau dengan kegiatan itu. Apalagi yang datang malam itu bukan cuma orang Trenggalek. Kalau dari Trenggalek, tidak ada anggota dari luar kecamatan, hanya dari kecamatan Watulimo,” tambah Amin.
Diberitakan lalu, buntut pengrusakan Mapolsek Watulimo, Kabupaten Trenggalek, delapan orang diglandang ke Polda Jawa Timur, Kamis (23/1/2025).
Kapolres Trenggalek, AKBP Indra Ranu Dikarta menyebut bahwa para pelaku kini ditahan di Polda Jawa Timur untuk proses lebih lanjut.
“Peran para tersangka beragam, mulai dari melempar benda keras yang menyebabkan kerusakan kaca dan genteng Polsek Watulimo, hingga menghasut dan menjadi penggerak massa,” jelas AKBP Indra.
Selain delapan orang yang telah ditahan, tim gabungan dari Satreskrim Polres Trenggalek dan Polda Jawa Timur berhasil menangkap satu tersangka baru yang diduga berperan sebagai penggerak massa dalam insiden tersebut.**