SURABAYA, 3detik.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan berbagai rangkaian kegiatan dalam memeriahkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke 732 tahun 2025.
Menariknya, HJKS ke 732 tahun ini bertepatan dengan Musyawarah Nasional (Munas) VII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Surabaya pada 6-10 Mei 2025.
Berbagai kegiatan besar akan digelar untuk memeriahkan HJKS ke 732 mulai tanggal 1 sampai 31 Mei 2025. Termasuk di dalamnya ada Munas APEKSI VII, Surabaya Shopping Festival (great sale) hingga Surabaya Vaganza (pawai bunga).
“Rangkaian banyak sampai 31 Mei 2025. Jadi nanti ketika ada Munas APEKSI, maka di situ juga ada great sale, pawai bunga,” kata Wali Kota Eri Cahyadi dikutip 3detik.com, Minggu (4/5/2025).
Dia juga menjelaskan seluruh kegiatan yang dirancang dalam perayaan HJKS ke 732 bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Surabaya. Artinya, rangkaian kegiatan HJKS bukan sekadar perayaan seremonial semata.
“Kita akan tetap menghitung, apa yang kita keluarkan ini menggerakkan ekonomi berapa. Jadi, efisiensi itu bukan kami menghilangkan (acara) pawai bunga, tidak, kami menghilangkan acara great sale, tidak,” jelasnya.
Menurut Wali Kota Eri, acara besar seperti Surabaya Vaganza atau pawai bunga setiap tahun menjadi magnet utama wisatawan. Bahkan, pawai bunga dinilainya mampu meningkatkan okupansi hotel dan mendorong sektor pariwisata secara signifikan.
“Maka sebenarnya dengan acara ini, kami bisa mendatangkan wisatawan berapa, bisa menggerakkan (okupansi) hotel berapa,” ujarnya.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memandang bahwa event seperti pawai bunga setiap tahun selalu ditunggu masyarakat. Apalagi, tema yang diangkat selalu berbeda dari tahun ke tahun. Hal ini tentu memberikan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan.
“Karena pawai bunga ini ditunggu banyak orang. Dengan tema yang berbeda tahun ini dengan tahun kemarin, orang pasti akan menunggu tema nya apa lagi. Sehingga nanti banyak wisatawan yang datang seperti tahun-tahun kemarin, kita bisa menghitung,” jelasnya.
Pawai bunga tersebut, lanjut kata Wali Kota Eri, tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebab, kegiatan ini dibiayai melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dari berbagai perusahaan.
“Pawai bunga (Surabaya Vaganza) ini, kan juga bukan pakai APBD, dari banyak CSR yang ikut, banyak perusahaan yang ikut, sehingga mendatangkan wisatawan,” katanya memaparkan. [har/mvz]