Trenggalek

Komisi ll DPRD Trenggalek Mendadak Sidak di Hotel Prigi, Lebih Baik Dikelola Pihak Ketiga

Saelan
7
×

Komisi ll DPRD Trenggalek Mendadak Sidak di Hotel Prigi, Lebih Baik Dikelola Pihak Ketiga

Share this article
Ketua komisi ll Mugianto, mendadak sidak dan menemukan banyak fasilitas di Hotel Prigi yang usang dan rusak
Ketua komisi ll Mugianto, mendadak sidak dan menemukan banyak fasilitas di Hotel Prigi yang usang dan rusak

TRENGGALEK, 3detik.com – Komisi II DPRD Trenggalek mendadak sidak ke Hotel Prigi, Desa Tasikmadu, Kecamatan Watulimo, Selasa (21/10/2025).

Ketua komisi ll Mugianto, mendadak sidak dan menemukan banyak fasilitas di Hotel Prigi yang usang dan rusak, sehingga tidak dapat menambah kenyamanan kepada pengunjung.

“Pertama, kita ke Hotel Prigi, kita mengecek lokasi, melihat ruangan dan kebersihannya.

Tadi sempat kita sampaikan ada beberapa masukan, baik itu kebersihan, penataan taman, cat yang mengelupas, jadi perawatannya itu kurang diperhatikan,” ungkap Kang Obeng sapaan akrabnya.

Kang Obeng menjelaskan, hotel seharusnya dikelola dengan baik, supaya dapat menarik minat pengunjung untuk menginap.

Sebaliknya, ketika hotel tidak terawat, itu membuat pengunjung enggan menginap, dikhawatirkan juga Hotel Prigi dikenal sebagai hotel yang tidak berkualitas.

“Jadi yang namanya usaha perhotelan, itu juga harus menarik pengunjung agar mau menginap di Hotel Prigi. Tapi di situ kita temukan banyak sekali, termasuk selasar banyak yang rusak,” jelasnya.

Kurangnya perawatan itu berdampak signifikan terhadap pendapatan daerah.

Kang Obeng menyebut, Hotel Prigi selama ini adalah aset pemerintah yang terus defisit, sebab pengeluaran untuk biaya operasional lebih besar dibanding pendapatannya.

“Setelah kita kroscek, ternyata Hotel Prigi itu rugi terus. Kita itu menggaji SDM, membayar listrik, itu sekitar Rp400 juta, tapi pendapatannya kurang dari Rp200 juta. Maknanya, kita minus Rp200 juta per tahun,” tegasya.

Pihaknya menilai ada banyak hal yang perlu diperbaiki agar Hotel Prigi lebih baik, mulai sisi sarana, prasarana, hingga profesionalisme SDM.

Misal, kata dia, mekanisme booking kamar di Hotel Prigi masih tradisonal, membutuhkan tatap muka. Padahal, mekanisme seperti ini sudah tidak efektif dan efisien.

Di era ini, ada penyedia jasa berbasis aplikasi yang khusus untuk booking kamar hotel. Artinya, ketika hal-hal kecil ini saja tidak diperhatikan, maka Hotel Prigi akan selamanya kalah saing dengan hotel-hotel lain.

Dampak seriusnya, pendapatan asli daerah dari sektor ini cenderung stagnan atau malah defisit.

Namun, Kang Obeng memiliki ide supaya Hotel Prigi dapat dikelola oleh pihak ketiga.

“Tentunya, kalau dikelola pihak ketiga orang profesional dari sistem dan manajemen itu profesional, punya jejaring. Kan pasti dikelola dengan baik, sehingga dapat meningkatkan pendapatan,” tegasnya.***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *