TULUNGAGUNG, 3detik.com – Wavina Kamita Putri, satu-satunya atlet catur asal Desa Doroampel, Kecamatan Sumbergempol, yang meraih gelar Master Persatuan Catur Indonesia (Percasi) wanita di Kabupaten Tulungagung.
Terletak di dekat teras rumahnya, Wavina Kamita Putri dan koleganya berlatih catur.
Di situ, ibunda Wavina, Miftakhul Rohmah lebih tenang, karena memudahkan ortu memantau anak keduanya itu.
Saat berlatih catur, Kamis (12/12/2024), Wavina dan koleganya berlatih dengan pantauan pelatihnya, Coach Calvin Kresna Afandy.
Suasana latihan catur kala itu tenang, namun para atlet tampak serius menyusun strategi untuk melancarkan serangan agar meraih kemenangan.
Ibunda Wavina, Miftakhul Rohmah bercerita bahwa awal Wavina menemukan passion di bidang catur itu saat ia kelas dua.
Wavina, siswi asal MI Podorejo, mulanya diminta untuk mewakili sekolah bertanding catur. Meskipun saat itu Wavina belum meraih prestasi, momen itu yang mendongkrak semangat wanita kelahiran 2014 giat berlatih.
“Awalnya ikut Porseni, diadakan 2 tahun sekali, tapi belum juara,” ujar Miftakhul Rohmah saat duduk di teras rumahnya.
Lalu pada September 2022, Wavina kembali mengikuti turnamen catur, kejuaraan di tingkat provinsi (Kejurprov).
Saat itu, Rohmah mengatakan, Wavina mengikuti sekitar tujuh babak yang berlangsung selama lima hari.
Sebagai ortu Wavina, ia pun turut mendampingi anaknya mengikuti turnamen tingkat provinsi.
Di turnamen tersebut, Wavina mulai menunjukkan kemampuan permainan caturnya, ia berhasil meraih medali perak.
Wavina terus menunjukkan progres gemilang, ketika ia mengikuti ajang kejuaraan nasional (Kejurnas) pada 2023, ia berhasil menyabet medali emas.
Hingga baru-baru ini (November 2024), dalam kejurnas catur klasik, Wavina kembali menyabet medali emas dan meraih gelar Master Percasi Wanita, satu-satunya atlet catur wanita asal Tulungagung yang mendapatkan gelar ternama itu.
Pencapaian itu ternyata tak semudah membalikkan telapak tangan, Rohmah mengaku, mental Wavina sering jatuh saat mendapatkan kekalahan.
Namun, kata dia, ortu terus berupaya untuk menyemangatinya agar tidak berlarut-larut dalam kesedihan.
“Kalau kalah itu ia nangis, tapi kami terus berikan support (dukungan) agar kembali bersemangat,” ucapnya.
Di sisi lain, Wavina Kamita Putri mengaku selalu optimis bisa hingga ia meraih gelar Master Percasi Wanita, satu-satunya di Tulungagung.
“Senang, bahagia, (meraih gelar master, Red),” kata Wavina, mengungkapkan perasaannya.
Selama mengikuti turnamen, Wavina mengaku grogi pasti ada. Apalagi saat ia melawan pemain yang berat. Penilaian itu ia dapatkan ketika Wavina beberapa kali bertemu lawan yang sama saat kompetisi.
“Namun kalau lawan yang belum pernah ketemu, saya lebih tenang,” ujarnya.
Saat momen pertandingan, Wavina memilih beradaptasi dengan permainan lawan.
Biasanya ia bisa membaca permainan lawan melalui pembukaan bidak catur.
Sedangkan prinsip yang Wavina bangun, ia memilih untuk melancarkan serangan balik daripada cuma bertahan dari serangan lawan.
“Lebih milih catur klasik, karena memiliki waktu lebih panjang untuk memilih langkah,” ungkap atlet catur wanita yang mengidolakan Magnus Carlsen tersebut.***