Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Trenggalek

Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi, Meninjau Lokasi Sumur yang Bermasalah di Desa Prambon

Saelan
×

Ketua DPRD Trenggalek Doding Rahmadi, Meninjau Lokasi Sumur yang Bermasalah di Desa Prambon

Share this article
Ketua DPRD Doding Rahmadi meninjau lokasi sumur yang dilaporkan bermasalah di Desa Prambon
Ketua DPRD Doding Rahmadi meninjau lokasi sumur yang dilaporkan bermasalah di Desa Prambon
Example 468x60

TRENGGALEK, 3detik.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek Doding Rahmadi menilai, polemik sumur yang bermasalah di Desa Prambon, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, tidak bisa dibiarkan berlama-lama.

“Masalah air bersih di Prambon tidak bisa dibiarkan berlarut-larut karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” ungkapnya.

Example 300x600

Ketua DPRD Doding Rahmadi meninjau lokasi sumur yang dilaporkan bermasalah di Desa Prambon pada Kamis (30/10/2025).

Pihaknya menerima masukan dari warga bahwa warga menginginkan pembangunan sumur dalam untuk solusi persoalan ini.

Menurutnya, masukan itu dapat menjadi alternatif supaya masyarakat mendapat sumber mata air lain.

Meskipun pembuatan sumur bor sebelumnya beberapa kali gagal, di lokasi lain ada yang berhasil dengan kedalaman tertentu.

“Permintaan masyarakat adalah pembuatan sumur dalam. Nantinya air bisa disedot dan dialirkan ke penampungan yang sudah ada dari BAZNAS dan BPBD,” jelas politisi PDI Perjuangan tersebut.

Selain itu, Doding serius akan menuntaskan masalah ini. Ia berjanji segera membicarakan persoalan tersebut dengan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin demi menemukan solusi permanen bagi warga.

Lebih lagi, warga setempat sudah mengeluhkan air sumur keruh, berbau logam, dan bahkan mengandung kilauan seperti minyak.

“Kita langsung terjun ke masyarakat di Desa Prambon RT 16-17 yang air sumurnya keruh, padahal bukan bekas perusahaan atau aktivitas industri,” ujar Doding, Kamis (30/10/2025).

Kondisi tersebut membuat warga harus menampung air selama dua hingga tiga hari terlebih dahulu agar kotoran mengendap dan air tampak lebih jernih sebelum digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

Meski begitu, air itu masih jauh dari kualitas air yang layak konsumsi.

Doding mengapresiasi semangat warga yang siap berpartisipasi dalam pengadaan listrik untuk mengoperasikan pompa atau sibel jika pembangunan sumur dalam terealisasi.

“Kalau pipanisasi dan jaringan PDAM masih terlalu jauh, jadi solusinya ya membuat sumur dalam,” tandasnya.

Ia berharap, sinergi antara pemerintah daerah, lembaga sosial, dan masyarakat bisa mempercepat penyelesaian persoalan air bersih di Desa Prambon.

Menurutnya, ketersediaan air bersih merupakan kebutuhan mendasar yang harus diprioritaskan oleh pemerintah daerah demi kesehatan dan kesejahteraan warga.***

Example 300250
Example 120x600