TRENGGALEK, 3detik.com – Bencana banjir kembali melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Trenggalek. Menanggapi hal itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin turun langsung memastikan penanganan maupun distribusi logistik dilakukan secara maksimal.
Bersama istri, Novita Hardini, Mas Bupati Ipin juga memastikan keselamatan warga masyarakat yang terdampak banjir, Senin (16/12/2024). Bahkan keduanya ikut membujuk salah satu warga lansia yang menolak dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
Mas Ipin yang sempat melihat material sampah dan ranting pohon yang menyumbat aliran sungai di bawah jembatan, langsung menginstruksikan jajarannya untuk segera melakukan penanganan. Dirinya bahkan memantau langsung proses pembersihan.
Bencana banjir yang kembali melanda tersebut akibat dari curah hujan yang cukup tinggi sejak Minggu sore di wilayah Kabupaten Trenggalek. Dari data BPBD Trenggalek terdapat 7-8 desa/kelurahan di 3 kecamatan terdampak banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek saat mendampingi Bupati Arifin, mengatakan bencana banjir di daerahnya itu diawali hujan deras sejak Minggu malam (15/12/2024). “Intensitas hujan tinggi mulai dari Buluagung, Kelurahan Tamanan, Kelurahan Kelutan hingga Desa Ngadirenggo, Desa Bendorejo Kecamatan Pogalan. Kurang lebih ada 7 atau 8 desa/ kelurahan yang terdampak banjir di 3 Kecamatan,” jelas Triadi.
Mantan Kasatpol PP Trenggalek itu menambahkan “untuk penanganan, Alhamdulillah hari ini kita sudah mendistribusikan makanan kepada warga. Termasuk sudah ada dapur umum di Dinsos, PMI dan di Ngadirenggo,” imbuhnya.
“Tadi Pak Bupati juga sempat memimpin langsung penanganan evakuasi rumpun bambu yang menyangkut pilar penyangga jembatan di Dusun Punjung, Kelurahan Kelutan. Termasuk pendistribusian alat berat untuk mengevakuasi rumpun bambu yang tersangkut di pilar jembatan itu,” tandasnya.
Sementara itu, Pamudji Rohmat, Lurah Kelutan Trenggalek menceritakan bencana banjir yang mendampak warga di RT. 1, 2, 9, 10, 11, 12 dan RT 13 kelurahannya akibat meluapnya Sungai Ngasinan. “Untuk saat ini titik terendah ada di RT. 11 dan 12. Saat ini menunggu surut karena adanya pintu apung yang tertutup bila sungai meluap. Dan ini akan terbuka bila debit air sungai surut. Semoga lekas surut sehingga banjir di pemukiman warga juga surut,” ucapnya.
Dirambahkan Pamudji, “untuk penanganan, hari ini telah distribusikan nasi bukus dan makanan cepat saji lainnya bersama Bapak Bupati. Termasuk pembersihan sampah di sungai menggunakan alat berat,” tutup Lurah Kelutan itu. **