BBWS Gandeng Pemkab Tulungagung Sosialisasi dan Pembinaan Kelembaggaan HIPPA

BBWS Brantas berkerjasama dengan Pemkab Tulungagung gelar sosialisasi dan pembinaan kelembagaan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), di Balai Desa Kepuh
BBWS Brantas berkerjasama dengan Pemkab Tulungagung gelar sosialisasi dan pembinaan kelembagaan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), di Balai Desa Kepuh

TULUNGAGUNG, 3detik.com – Kegiatan sosialisasi pelaksana lapangan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas, perwakilan Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Tulungagung, Camat Boyolangu, Kades Kepuh, dengan 30 peserta dari 10 desa yang ada di wilayah kecamatan Boyolangu.

BBWS Brantas berkerjasama dengan Pemkab Tulungagung gelar sosialisasi dan pembinaan kelembagaan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA), di Balai Desa Kepuh, Kecamatan Boyolangu, Rabu (18/6/2025).

Bacaan Lainnya

Sosialisasi tersebut dihadiri Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, menyampaikan pentingnya pemahaman para petani terkait tata kelola dan regulasi pengairan akan memudahkan penyelesaian masalah secara tepat sasaran.

Lebih lanjut, Wabup Baharudin, pentingnya komunikasi antar petani dan pihak pengairan dalam penyusunan rencana tanam agar sesuai dengan ketersediaan air.

“Petani perlu tahu batas kewenangan antara pusat, provinsi, dan kabupaten agar tak terjadi tumpang tindih ataupun konflik di lapangan. Jangan sampai konflik wilayah barat dan timur terulang karena miskomunikasi. Oleh karena itu, hasil sosialisasi ini harus dibagikan kepada petani lain yang tidak hadir pada acara ini,” ucapnya.

Lanjut Wabub, menyampaikan bahwa, produksi padi Tulungagung saat ini surplus, harga relatif baik, dan distribusi pupuk makin lancar.

BBWS Gandeng Pemkab Tulungagung Sosialisasi dan Pembinaan Kelembaggaan HIPPA
BBWS Gandeng Pemkab Tulungagung Sosialisasi dan Pembinaan Kelembaggaan HIPPA

 

Sementara itu, Riyan Israhmadiono, selalu Penata Teknik Pelaksana BBWS Brantas menyampaikan bahwa, tahun ini Kabupaten Tulungagung mendapatkan dukungan penuh dalam pengelolaan irigasi dari kawasan Lodoyo, terutama kita fokus dari program tersebut adalah pembinaan kelembagaan HIPPA terutama yang berbadan hukum.

Namun demikian pihaknya mengaku ada beberapa kendala diantaranya adalah sumber daya manusia dari pengurus HIPPA itu sendiri yang kebanyakan sudah usia Sepuh dan minim kaderisasi.

“Monitoring dan pembinaan rutin kami lakukan setiap tahun. Tantangan terbesarnya adalah regenerasi, banyak pengurus HIPPA sudah sepuh dan minim kaderisasi,” ungkapnya.

Zulma Aninda, Ahli Pertama Tehnik Pengairan dari Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Tulungagung menambahkan, bahwa pihaknya telah aktif membina HIPPA di tiga kecamatan tiap tahunnya guna mendorong agar kelembagaannya semakin kuat, sehingga mampu mengelola operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi secara mandiri.

“Pemerintah pusat bisa bersinergi hingga desa dan penguatan kelembagaan HIPPA, pengelolaan air irigasi di Tulungagung diharapkan semakin tertata, produktivitas meningkat ketahanan pangan nasional semakin kokoh,” ungkapnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *