TRENGGALEK, 3detik.com – Menjadi salah satu penampil alam pembukaan Festival Jaranan Trenggalek Terbuka (FJTT) ke-29 tahun 2025, Yuliana Mar Orduno penari asal Mexico sebut festival ini Is The Best.
Yuliana Mar Orduno sendiri merupakan seorang movement artis dan peneliti yang berlatih mengeksplorasi persendian tubuh, ekologi dan kebudayaan melaui pendekatan multi disiplin. Dirinya mulai berlatih menari di Butoh Dance sejak rahun 2010. Bermula pada tari klasik India.
Tahun 2018 mendapatkan beasiswa darmasiswa belajar tari jawa di Institut Seni Indonesia Surakarta. Kemudian menekuni joget Amerta dibawah bimbingan Suprapto Dirypdarmo dan sebagai mahasiswa S2 Kajian Budaya di Sananta Dharma Yogyakarta.
Menjadi pelaku seni tentunya dirinya sangat mendukung upaya Pemerintah Kabupaten Trenggalek yang melestarikan kesenian dan budaya lokal. Karena melestarikan budaya merupakan kewajiban kita bersama. “Saya sangat berterima kasih, karena merawat kesenian itu tugas kita semua. Kita harus melestarikan kesenian dan menurut saya sangat penting juga festival seperti ini yang tahun pertahun digelar. Kemudian juga ada kreasi baru yang memitivasi juga kepada generasi muda dan dewasa untuk menari terus,” ucapnya, Minggu (28/9/2025).
“Semoga festival ini lancar dan sukses untuk tahun tahun berikutnya. On the best pokoknya,” imbuhnya.
Dalam pembukaan FJTT ke-29 ini Yuliana sendiri membawakan tari Quetzalcoatlyang merupakan nama salah satu dewa dalam Suku Maya, Suku Mexica. Karena mnurut perempuan Mexico itu barongan atau Naga mempunyai kemiripan dengan Quetzalcoatl yang dikenal sebagai dewa kehidupan dan kebijaksanaan.
Dalam tariannya Yuliana juga memadukan alat musik gamelan jaranan dan alat musik negaranya Ocarina. Begitu juga dengan properti yang digunakan. “Jadi sosoknya hampir sama dan saya menemukan ketertarikan bicara lewat tubuh, lewat kesenian tentang Mexico kuno dan elemen yang sudah ada di Indonesia. Elemen yang saya bawa dari Mexico seperti Ocarina. Itu alat music kecil yang berbunyi seperti burung atau nggak harimau dan macam macam lainnya. Jadi bekerja bersama memadukan musik Jawa Timur dengan elemen Mexico kuno untuk membawa tarian ini,” tandasnya.
Selain Yuliana juga ada penampil mancanegara lain dalam pembukaan Festival Jaranan Trenggalek Terbuka 2025, yaitu Martina Fieirtag penari asal German yang merupakan seorang koreografer yang mendirikan Dimar Dance Teater yang berpusat di Surabaya bersama Dimas Bokir.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat membuka festival ini, merasa bangga ada beberapa penari mancanegara yang tampil dalam pembukaan Festival Jaranan Trenggalek Terbuka 2025. Dengan konsep sedikit berbeda, kepala daerah muda itu bercita cita Trenggalek menjadi dunianya jaranan. “Welcome to Trenggalek Jaranan World, kenapa saya katakan Trenggalek Jaranan World atau dunianya jaranan, karena Trenggalek mau menampilkan, mau melestarikan, nguri-nguri, ngremboko segala bentuk jaranan yang ada di seluruh dunia,” katanya.***












