TULUNGAGUNG, 3detik.com – Wakil Bupati Tulungagung Ahmad Baharudin, menghadiri diklat Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara bagi Guru anggota PGRI Tulungagung, senin (16/6/2025).
Wabup Ahmad Baharudin, mengapresiasi kepada PGRI Tulungagung yang telah mebuka diklat yang diikuti 140 peserta dari guru olahraga yang merupakan anggota PGRI dan berlangsung di gedung kantor PGRI Tulungagung.
Menurut Ahmad Baharudin, kegiatan tersebut merupakan bukti nyata kepedulian dan komitmen organisasi profesi guru dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pendidik di daerah.
Lebih lanjut, Wabup Baharudin menambahkan, harapan, setelah mengikuti diklat ini nanti para peserta tidak hanya kembali ke sekolah dengan membawa sertifikat. Tetapi membawa semangat baru, wawasan yang lebih luas, dan komitmen yang lebih kuat untuk menjadi agen-agen penguat wawasan kebangsaan dan bela negara di lingkungan sekolah masing-masing.
Karena, kata Wabup, di tangan para guru ini wajah masa depan Indonesia, khususnya Kabupaten Tulungagung, dipertaruhkan.
“Jadilah suluh yang menerangi kegelapan, jadilah teladan yang menginspirasi, dan jadilah pendidik yang patriotik,” tuturnya.
“Jadikan diklat ini bukan sekadar formalitas untuk menggugurkan kewajiban, tetapi sebagai kawah candradimuka untuk mengasah kembali semangat nasionalisme dan patriotisme kita,” sambung Baharudin.
Ditempat yang sama, Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Tulungagung, Endra Kusriawan, S.STP, M.Si, berharap melalui diklat para guru ini, nasionalisme, patriotisme, dan kedisiplinan anak-anak sebagai penerus bangsa semakin terbukti.
Diklat ini menjadi momentum penting bagi para guru untuk menginternalisasi nilai-nilai kebangsaan, sekaligus menjadi agen perubahan dalam membentuk karakter generasi masa depan yang memiliki wawasan kebangsaan kuat dan semangat bela negara tinggi,” terangnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Tulungagung Muhadi, S.Pd., M.Pd., membenarkan bahwa diklat ini diikuti oleh 140 guru olahraga se-Kabupaten Tulungagung.
Para guru tersebut dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK, SD, SMP, SMA, SMK, MI, MTs, dan MA, baik dari sekolah negeri maupun swasta.
“Diklat Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara ini berlangsung selama tiga hari (Senin-Rabu) dan akan menjadi pilot project yang nantinya dikembangkan untuk guru-guru lainnya,” ungkapnya.***
