Dugaan Peserta Didik Dipungut Biaya Bayar untuk Pameran INDIST SAGA SMKN 12 Surabaya

siswa siswi saat mengikuti pameran INDIST SAGA di Balai Kota Surabaya yang diduga dipungut biaya oleh SMKN 12 Surabaya. [3detik.com]
siswa siswi saat mengikuti pameran INDIST SAGA di Balai Kota Surabaya yang diduga dipungut biaya oleh SMKN 12 Surabaya. [3detik.com]

SURABAYA, 3detik.com – Pemungutan biaya diduga dilakukan oleh SMKN 12 Surabaya dalam menggelar suatu pameran INDIST (Interactive in Arts and Technology) SAGA pada 16 – 18 Mei 2025 lalu di Balai Pemuda Kota Surabaya. Santer beredarnya kabar, peserta didik saat mengikuti pameran tersebut wajib membayar sekitar ratusan ribu rupiah yang tidak mendapat keringanan.

“Tetap bayar mengikuti pamerannya itu. Rata-rata semua kejuruan dan dikenakan Rp 400 ribu sifatnya wajib ,” ucap sumber yang tak mau identitasnya dipublikasikan kepada 3detik.com.

Bacaan Lainnya

Pungutan lain, kata sumber, dikenakan biaya untuk Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Nominalnya sekitar Rp 425 ribu. Pihak SMKN 12 Surabaya juga tak mau tahu semisal ada murid dari kalangan kurang mampu, harus tetap membayar.

“Itu bayar pameran dan SLP. Kalau di kalkulasi semua totalnya sekitar Rp 825 ribu dan tak ada keringanan,” bebernya.

“Jadi, murid-murid harus bayar biaya pameran dan SLP itu. Dapat juga mencicil (mengangsur) sampai lunas,” kata sumber.

Terpisah, guna untuk keseimbangan publikasi dikonfirmasi Kepala SMKN 12 Surabaya Cone Kustarto Arifin beberapa waktu lalu, menepis bahwa, dengan biaya pembayaran pameran INDIST SAGA sifatnya tidak wajib.

“Kalau itu, nggak wajib sebenarnya. Boleh iya (bayar), dan boleh tidak (tidak bayar). Tidak di wajibkan,” ujarnya.

Cone mengatakan, biaya pembayaran pameran INDIST SAGA juga di kelola siswa siswi tiap masing-masing kejuruan.

“Karena memang di kelola siswa semua. Kami hanya mendampingi anak, untuk diajarkan mengorganisasikan suatu pameran,” dalihnya Cone.

Saat di tanyakan mengenai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) apakah dikenakan pungutan biaya, Cone enggan menjawab. Dirinya mengalihkan, untuk LSP sebagai bukti anak SMK saat kelulusan membawa bekalnya.

“Bekal ijazah dan sertifikat ini pernah magang,” tutur Cone. [tim/red]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *