SURABAYA, 3detik.com – Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Kota Surabaya, Yusuf Masruh menanggapi terkait kasus bullying yang dialami korban berinisial CW siswa kelas IX salah satu SMPN kawasan Pabean Cantikan Surabaya.
Yusuf Masruh menyatakan, bahwa kasus tersebut dilakukan pendampingan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Surabaya.
“Pendampingan dari DP3APPKB dan sekolah SMPN untuk permasalahan bullying. Bahkan kasus bullying masih di dalami Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya,” kata Yusuf Masruh, saat menghubungi 3detik.com, Kamis (12/12) kemarin.
Saat ditanya terkait siswa korban bullying berinisial CW menerima intimidasi dari sekolah, Kadindik menyebutnya sekolah tidak mengintimidasi korban.
“Kalau intimidasi, sepertinya tidak,” ujar Yusuf Masruh, disela-sela komunikasi melalui seluler WhatsApp yang kurang enak (rikuh) ketika menyampaikan permasalahan kasus bullying tersebut.
“Itu sekolah inklusi, jadinya pemahaman harus bijaksana ya,” sambung Yusuf.
Yusuf Masruh berjanji akan melakukan pengecekan terkait kasus bullying ke pihak SMPN. “Saya akan mengecek itu (bullying) di sekolah SMPN,” katanya.
Ketika ditanyakan kembali, dugaan pihak sekolah mencoba menyuap uang kepada korban bullying CW sebesar Rp 500 ribu supaya mencabut laporan pengaduan, menurut Yusuf, kalau terkait itu terlalu dalam. Mungkin sekolah mengarahkan yang terbaik untuk anak-anak.
“Menurut saya terlalu dalam. Ini kan, anak-anak sudah kelas IX semua. Kalau menurut saya, tidaklah,” sebut Kadindik Yusuf Masruh.
Lebih lanjut Yusuf mengatakan, mereka kelas IX semua. Kurang 3 (tiga) bulan lagi mendekati kelulusan. Jadi pihak sekolah harapannya nanti fokus di pembelajaran.
“Harapannya itu pihak sekolah fokus di pembelajaran,” ucapnya. (tim/red)