TRENGGALEK, 3detik.com – Pengelola wisata Pantai Kuyon, Desa Nglebeng, Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek, mulai mematangkan persiapan menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026. Fokus utama persiapan diarahkan pada keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pengunjung.
Wakil Ketua Pokdarwis Suka Maju Desa Nglebeng, Zaenal Fanani, mengatakan sejumlah pembenahan telah dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan saat libur akhir tahun.
“Yang paling kami siapkan itu keselamatan dan keamanan pengunjung,” kata Zaenal saat ditemui di Pantai Kuyon.
Perbaikan Jalur dan Pengamanan Lokasi Wisata
Menurut Zaenal, pengamanan dilakukan di jalur-jalur rawan, khususnya menuju Lembah Watu Pawon, salah satu destinasi favorit di kawasan Pantai Kuyon.
Pengelola memasang tali pembatas di tepi tebing sebagai batas aman bagi wisatawan. Selain itu, jalur yang licin saat musim hujan telah diperbaiki, termasuk jembatan yang sebelumnya mulai rapuh kini sudah diperkuat.
“Kalau hujan ada beberapa titik licin, itu kami perbaiki supaya pengunjung tetap nyaman dan aman,” ujarnya.
Kebersihan Diperketat Jelang Nataru
Selain keamanan, pengelola juga memperketat pengelolaan kebersihan kawasan wisata. Petugas kebersihan diterjunkan hampir setiap hari untuk membersihkan area pantai dan jalur wisata.
Sampah dipilah antara plastik dan organik sebagai bagian dari konsep wisata alam yang berkelanjutan.
“Wisata alam harus bersih. Sampah kami pilah, mana yang bisa dijual dan mana yang ditimbun,” jelas Zaenal.
Infrastruktur Dibangun Bertahap Sejak Jadi Desa Wisata
Pantai Kuyon ditetapkan sebagai desa wisata pada 2022. Sejak saat itu, pembangunan dilakukan secara bertahap dengan memanfaatkan dana swadaya masyarakat dan hasil kegiatan seni budaya.
Pada 2023, Pantai Kuyon mengikuti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dan berhasil masuk 500 besar nasional dari 4.700 peserta. Hadiah dari ajang tersebut digunakan untuk membangun akses dan fasilitas wisata.
Masih di tahun yang sama, dukungan juga datang dari Dinas Kesehatan berupa lima unit toilet portable untuk menunjang fasilitas wisata saat libur tahun baru.
Memasuki 2024, akses jalan yang sebelumnya masih berupa hutan berhasil dibuka secara swadaya oleh masyarakat dan Pokdarwis. Pantai Kuyon kembali mencatat prestasi dengan masuk 100 besar ADWI 2024, menjadi satu-satunya wakil dari Kabupaten Trenggalek.
Kendala Regulasi Masih Dihadapi
Di tengah persiapan Nataru, pengelola mengakui masih ada kendala regulasi, terutama terkait batas lahan dengan Perhutani.
“Kalau dengan warga sekitar sudah kerja sama, misalnya untuk parkir. Tapi dengan Perhutani kami masih proses pengajuan MoU,” kata Zaenal.
Rencana Pengembangan Setelah Nataru
Untuk pengembangan ke depan, Pokdarwis Suka Maju berencana menambah sarana pendukung wisata, seperti spot baru dan penginapan berbasis tenda atau glamping. Namun, rencana tersebut masih dalam tahap pencarian lokasi.
Selain itu, ada wacana pengadaan wahana air seperti banana boat, meski masih dikaji dari sisi keamanan.
Pengelola juga menargetkan pengembangan paket wisata terpadu, tidak hanya di Pantai Kuyon, tetapi juga melibatkan destinasi lain di Desa Nglebeng, seperti Pantai Jokerto.
Tiket Terjangkau dan Dampak Ekonomi Warga
Pantai Kuyon tetap menawarkan tiket masuk Rp5.000 per orang. Biaya parkir ditetapkan Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp3.000 untuk mobil.
Pada libur Nataru tahun sebelumnya, Pantai Kuyon mencatat omzet sekitar Rp10 juta dengan jumlah pengunjung mencapai sekitar 2.000 orang.
Menurut Zaenal, keberadaan wisata Pantai Kuyon telah memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
“Teman-teman sudah punya penghasilan rutin. Kerja bakti juga sekarang ada uang pengganti,” ujarnya.***












