TRENGGALEK, 3detik.com – Ketimpangan sosial tengah menjadi isu santer di Indonesia. Dibumbui isu pendapatan wakil rakyat yang menyentuh Rp 3 juta per hari, membuat masyarakat geram.
Mereka menilai bahwa pendapatan itu terlampau tinggi, mengingat masih banyak masyarakat yang terbelenggu dalam garis kemiskinan.
Di Kabupaten Trenggalek, kemiskinan itu nyata adanya. Data itu terekam dalam Profil Kemiskinan di Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Trenggalek
Menurut profil kemiskinan kurun dua tahun lalu, penduduk miskin di Kabupaten Trenggalek mencapai 74,58 jiwa (2023). Berselang satu tahun, jumlah penduduk yang terbelenggu dalam kemiskinan menjadi 73,75 ribu jiwa atau menurun 0,83 jiwa (2024).
Garis Kemiskinan
Masih dalam periode Maret 2023 sampai Maret 2024, garis kemiskinan merupakan rata-rata pengeluaran masyarakat perkapita per bulan yang dikeluarkan.
Apabila rata-rata pengeluaran tidak melebihi rata-rata garis kemiskinan, maka dapat dikategorikan dalam penduduk miskin.
Nilai pengeluaran minimun kebutuhan makanan dan nonmakanan dalam garis kemiskinan di Kabupaten Trenggalek sebesar Rp434.146 perkapita per bulan pada 2024.
Indeks Kedalaman dan Keparahan Kemiskinan
BPS Trenggalek juga merekam Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) periode Maret 2023 sampai Maret 2024 mengalami kenaikan 1,43 persen atau 0,17 poin dibanding Maret 2023, yaitu 1,26.
Lebih lanjut, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Trenggalek Maret 2024 sebesar 0,28 persen, mengalami kenaikan sebesar 0,07 poin dibandingkan Maret 2023 yaitu 0,21 persen.
Indeks Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) periode 2006-2024
Rincian Tahun, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)
2006 4,28 1,01
2007 3,23 0,84
2008 5,37 1,75
2009 3,44 0,98
2010 2,54 0,59
2011 2,64 0,70
2012 1,88 0,42
2013 1,76 0,35
2014 1,98 0,44
2015 2,18 0,59
2016 1,74 0,37
2017 1,71 0,40
2018 1,85 0,42
2019 1,37 0,30
2020 1,48 0,31
2021 1,46 0,25
2022 1,38 0,28
2023 1,26 0,21
2024 1,43 0,28
Meningkatnya Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan bahwa ada perbedaan rata-rata tingkat pengeluaran penduduk perkapita per bulan yang berada di bawah Garis Kemiskinan di Kabupaten Trenggalek.***
