TRENGGALEK, 3detik.com – Di tengah dinamika pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2026 Kabupaten Trenggalek, mencuat kabar bahwa Transfer ke Daerah (TKD) yang diterima pemkab akan menyusut Rp120 miliar.
Hal itu seperti disampaikan Ketua Badan Anggaran (Banggar) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Trenggalek Doding Rahmadi.
“Dari pemerintah pusat, TKD ada potensi pengurangan Rp120 miliar,” kata Doding, Selasa (7/10/2025).
Ia menegaskan bahwa RAPBD 2026 belum final, masih ada beberapa pembahasan. Rencananya pada 10 Oktober 2025 akan ada rapat paripurna dengan agenda jawaban dari Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
“Ini masih dibahas, tanggal 10 jawaban Pak Bupati, setelah itu membahas rasionalisasi anggaran ke pos anggaran yang Rp120 miliar itu,” tambahnya.
Pihaknya mengaku, pos anggaran Rp120 miliar itu menyentuh sektor vital, termasuk belanja Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
“Dari pusat pengurangan TKD, termasuk gaji dikurangi hingga Rp43 miliar. Jadi perlu kita hitung lagi,” tegasnya.
Di sisi lain, menurut Doding, apabila TKD benar dikurangi Rp120 miliar, maka APBD Trenggalek akan menyusut sekitar 8 persen.
“Dari APBD Rp1,5 triliun, terjadi pengurangan Rp120 miliar, jadi menyusut sekitar 8 persen,” ungkapnya.
Kendati potensi TKD 2026 akan menyusut, Doding menilai bahwa rasionalisasi anggaran ke depan akan menyisir anggaran yang kurang prioritas.
“Kita tetap optimis, karena yang kita efisiensi itu ya yang tidak urgen,” ujarnya.
Ia mengklaim, program pembangunan infrastruktur akan memperoleh tambahan anggaran.
“Kalau yang urgen itu Infrastruktur, kita tambahin. Anggaran infrastruktur meningkat, karena kita mengurangi belanja operasi, sedangkan belanja modal dan infrastruktur malah kita tambahin. Lebih lagi sampai sekarang belum ada opsi untuk mengurangi belanja infrastruktur,” jelasnya, menutup wawancara.***